Jumat, 13 November 2015

TOKOH IDOLA

Perjalanan Hidup dan Biografi Ir. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia


Ir. H. Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan Jokowi adalah seorang Putra solo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 beliau adalah seorang pengusaha mebel dan merupakan Walikota Surakarta, di Kota SOLO Jawa Tengah. Sebanyak dua kali pada masa bakti 2005 sd 2015. Dalam masa jabatannya, beliau didampingi oleh wakil walikotanya yang bernama F.X. Hadi Rudyatmo. Ketika itu, beliau dicalonkan oleh sebuah partai politik yaitu PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Pada Tahun 2012 lalu, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. atau lebih dikenal dengan Ahok maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Joko Widodo memiliki kisah masa kecil yang unik, waktu itu beliau sempat merasakan pahitnya kehidupan pada saat rumahnya tergusur. Masa kecil Jokowi diwarnai oleh canda dan tawa, dengan sesekali diselingi tangisan seperti anak-anak kecil pada umumnya. Rumah kecil sekaligus tempat usaha kayu yang dikelola ayahnya di daerah Cinderejo Lor digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang Ibunda menuturkan bahwa Jokowi di masa kecil adalah sosok yang pendiam, namun pandai bergaul dengan masyarakat dan teman-teman sebayanya. Jokowi juga dikenal sebagai orang yang selalu saja mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap Jokowi tersebut diwarisi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkannya tentang makna ikhlas dan selalu bertanggung jawab.
Inilah Biodata Jokowi – Joko Widodo :
Nama Populer         : Jokowi
Nama Lengkap        : Ir. Joko Widodo
Lahir                       : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik            : PDI Perjuangan
Istri                        : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak :
– Gibran Rakabumi Raka
– Kahiyang Ayu
– Kaesang Pangerap
Agama                    : Islam
Hobby                     : Penikmat musik rock
Riwayat Pendidikan :
– SDN 111 Tirtoyoso Solo
– SMPN 1 Solo
– SMAN 6 Solo
– Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Saat masih sekolah, Jokowi selalu berjalan kaki untuk menuju ke sekolahnya, berbeda dengan anak-anak lain atau teman-temannya, yang sibuk memamerkan sepeda ontel terbaru mereka. Menurut Jokowi, sekolahnya saat itu tidak terlalu jauh jaraknya dari rumahnya, sehingga ditempuh dengan berjalan kaki pun tidak menjadi masalah, paparnya. Bakti beliau kepada orangtuanya ditunjukkan tak hanya lewat sikap, tetapi juga dengan sejumlah prestasi.
Jokowi adalah anak seorang tukang kayu. Setelah lulus dari SMA, Jokowi kemudian melanjutkan kuliahnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada . Setelah beliau lulus kuliah pada tahun 1985, beliau bekerja di salah satu BUMN lalu merantau ke Aceh. Setelah hampir 3 tahun di Aceh Kemudian beliau kembali ke kota Solo dan bekerja di Perusahaan CV. Roda Jatiyang, perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan. Pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja di CV tersebut, Jokowi memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan serta keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Pada tahun 2005, Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo dibawah usungan partai politik PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya. Dan Akhirnya Beliau pun bisa terpilih menjadi Walikota Solo. Selama masa kepemimpinannya, Kota Solo telah banyak mengalami kemajuan. Setahun setelah beliau memimpin, beliau banyak sekali melakukan gebrakan-gebrakan yang progresif. Dalam pengembangan Kota Solo, beliau mengambil contoh kota-kota yang ada di Eropa yang sering beliau kunjungi pada saat perjalanan bisnisnya waktu itu.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo mengalami perubahan dan kemajuan yang pesat. Branding untuk kota Solo pun dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu Solo The Spirit of Java. Langkah ini dilakukan cukup progresif untuk ukuran kota-kota yang ada di Jawa, karena ia mampu merelokasi pedagang barang bekas yang berada di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, Taman Balekambang contohnya, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, kini dijadikan taman kota olehnya. Jokowi juga tak segan untuk menampik investor yang tidak setuju atau sejalan dengan prinsip kepemimpinannya.
Sebagai tindak lanjut branding Pada bulan Oktober 2008 lalu, Jokowi berhasil menjadikan kota Surakarta sebagai tuan rumah Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″ Versi Majalah Tempo.
Sikap rendah hati Jokowi tidaklah dibuat-buat. Bagi Seluruh Masyarakat Solo, Jokowi dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat peduli dengan kehidupan masyarakatnya. Pak Jokowi sering sekali mengobrol dengan rakyat dan mendengarkan keluh kesah mereka tanpa jarak entah itu di lorong-lorong pasar maupun di jalan-jalan.
Ada salah satu fakta yang sangat mengejutkan tentang Jokowi, selama menjabat sebagai seorang Walikota beliau belum pernah mengambil gajinya dan Mobil yang ia pakai sebagai mobil dinas waktu itu hanyalah “warisan” mobil dinas pejabat pendahulunya yaitu Bapak Slamet Suryanto.
Pada pemilihan Walikota 2010-2015, Pak Jokowi berhasil meraih pemilih sampai 90% total suara. Sungguh fantastis bagi seorang pemimpin yang memang merakyat dan benar-benar dicintai oleh masyarakatnya. Beliau lah salah satu orang yang berani memakai dan mempelopori Mobil Esemka. Jokowi pun selalu menyemangati para murid-murid pembuat mobil Esemka saat mobil ini tak lulus uji emisi waktu itu.
Tahun 2012 beliau diminta oleh Jusuf Kalla untuk maju mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilgub DKI tahun 2012 lalu.
Hasil Hitung cepat pada 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, mengunggulkan namanya sebagai pemenang pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pasangan ini diunggulkan memenangi pemilukada DKI tahun 2012.
Dalam pilkada putaran kedua hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai pemenang dengan mendapatkan 53,81% total suara. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli hanya mendapatkan 46,19% total suara. Jika hasil ini tidak berubah hingga pada saat penetapan resmi KPUD DKI Jakarta, maka Jokowi dipastikan menjabat sebagai gubernur yang ke-17. Lalu pada Akhirnya tanggal 29 September 2012 KPUD DKI Jakarta telah menetapkan pasangan Jokowi dan Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru menggantikan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk masa bakti periode 2012 s/d 2017.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar